Apasih itu pemira?

SEPI, apa kalian merasakan hal yang sama
dengan kami? Mungkin ada beberapa dari kalian yang tidak sependapat
dengan kami, tapi itu wajar karena sepi itu adalah hal yang relatif. Kalau kesan saya pribadi euforia
Pemira tahun ini tidak serame pemira tahun kemaren. Beberapa teman juga
sependapat dengan saya. Belum tahu pastinya juga sih entah itu hanya perasaan dari saya pribadi atau kalian mayoritas warga IPB merasakan hal yang sama. Menurut
saya isu Green Campus lebih rame dari isu Pemira. Mungkin isu Green Campus
lebih menyita perhatian mahasiswa dan menjadi salah satu penyebab sepinya
isu-isu Pemira.
PASIF,kalau
ini murni dari kesadaran dari diri saya pribadi. Saya akui saya masih terlalu
pasif dalam berkontribusi di ajang pemira tahun ini. Tapi alhamdulillah saya
tidak termasuk golongan putih. Walaupun saya tidak terlalu interest dengan pemira tersebut, tapi saya masih sadar bahwa satu
suara milik saya sungguh menentukan perubahan masa depan yang lebih besar.
HERAN, loh
kenapa saya bisa heran dan tak habis pikir dalam menyikapi pemira tahun ini?
Sebabnya lebih ke kenyataan jumlah pasangan calon yang maju di putaran pemira tingkat BEM fakultas. Dari
informasi yang saya dapat ternyata hampir 50% dari keseluruhan BEM fakultas di
IPB, masing-masing hanya ada satu pasangan calon yang mencalonkan diri di
pemira tahun ini. Apa se-Limit itukah sosok pemimpin di tingkat fakultas IPB. Atau ada sebuah
dominasi kepemimpinan dari salah seorang atau kelompok di situ. Entah apa
alasannya, semoga satu pasangan calon yang telah terpilih tersebut memang
benar-benar seorang pemimpin yang LUAR BIASA baik pesona maupun keahliannya.
Amin.
Well sedikit pesan untuk kalian semua
terkhusus untuk perbaikan sikap di PEMIRA 2016 mendatang,
Jangan GOLPUT, jangan jadi BUNTUT, dan
jangan jadi PASIF kaya saya ya,,insyaAllah saya
pribadipun akan berubah menjadi pribadi yang baik dalam mensukseskan dan
meramaikan pemira tahun depan,,
By : Siti Chalimah
AGH 51 Institut Pertanian Bogor
By : Siti Chalimah
AGH 51 Institut Pertanian Bogor
Comments
Post a Comment