"HADIR"

"Sungguh jangan pernah menyepelakan sebuah kehadiran"
"Untuk sekarang ini, tak terlalu penting kita bisa mengundang pembicara hebat. Tak terlalu mendesak kita untuk menyewa ruangan lebih luas. Tak usah dulu kita agendakan macam2. Cukuplah masing-masing kita menguatkan satu sama lain dengan sebuah kehadiran."
Ya. Hari ini aku belajar tentang makna penting sebuah kehadiran. Bukan. Bukan untuk apa-apa. Hanya untuk menguatkan hati-hati yang berniat suci namun ragunya masih mendominasi.
Hari ini aku tersadar. Bahwa amal shalih bukan hanya kerja keras sampai larut. Ya, sebuah kehadiran. Hanya sebuah kehadiran. Yang mungkin terlihat remeh. Namun dampaknya begitu besar. Amal shalih tak harus berupa kerja keras sampai larut. Kata-kata itu masih terngiang. Kehadiran.
"Cukuplah kita saling berjanji untuk mengistiqomahkan sebuah kehadiran,"
"Sungguh. Yang membuat kita kuat kadangkala bukanlah kerja-kerja hebat. Yang bertumbuh, kadang tak selalu disebabkan segelintir jiwa yang kau kira teguh. Yang membuat abadi justru adalah kehadiran kawan-kawan sejati yang secara tak langsung saling menguatkan hati."
Hari itu aku belajar sebuah hikmah dari komitmen dalam hati. Bukan komitmen muluk-muluk. Hanya komitmen untuk menguatkan setiap hati dengan sebuah kehadiran.
"Yang menguatkan, sungguh saat Upayamu untuk meluangkan waktu, di tengah-tengah kesibukanmu, hanya untuk meyakinkan yang lain bahwa kau masih setia disitu."
Maka sejak hari itu, aku tak pernah menyepelekan sebuah kehadiran. Tak apalah orang bilang aku hanya tim hore. Tak mengapa mereka anggap aku tak kerja nyata. Aku tau aku mungkin tak setangkas yang lain dan ideku tak secemerlang itu. Tapi aku punya hal berharga yang bisa selalu kubawakan. Aku akan persembahkan 'kehadiran'.
Kehadiranku jadi penyemangat bagi jiwa-jiwa yang terlihat teguh.
Kehadiranku akan jadi hadiah bagi jiwa-jiwa hebat yang kadang resah hanya karena tak hadirnya mereka yang diharap.
Biarlah aku beramal shalih dengan caraku sendiri.

Posted by : "Budiarno"

Comments