Metamorfosa Manusia ( Rewrite from “Metamorfosa Manusia by @sigit_ms, ighie.com )



“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
(QS. Al Baqarah: 155)   
    Mengapa kita mengeluh saat mendapat cobaan ? seakan baru pertama kali kita mendapatkannya dan seolah cuma kita yang sedang diujiNYa.Ujian adalah sarana untuk melejitkan iman bagi mereka yang mengetahui.Ujian juga sarana menguji persaudaraan yang telah terjailin. Ujian juga sarana mengasah hati yang tumpul atau sarana melembutkan hati yang  mengeras. Periksalah ia (hati) apakah masih sama seperti sebelum ujian datang. Ujian juga merupakan ladang amal bagi orang orang yang mengerti.
    Sebagian orang mungkin mengeluh saat diberi sedikit ujian, namun lupa bersyukur  saat mendapat nikmat yang banyak. Manusia melupakan nikmat nikmat rutin yang ia dapatkan karena menganggapnya biasa.
Apa hubungannya ujian dengan metamorfosa manusia? Metamorfosa adalah siklus hidup pada insecta yang brguna untuk mencapai bentuk sempurnanya ( fisisk dan fungsi ). Metamorfosa terjadi melalui berbagai tahap atau fase.Begitupula manusia mengalami metamorfosa namun bukan dalam hal fisik melainkan meatamorfosa hati dan jiwa.Metamorfosa manusia dimulai ketika ia mendapat masalah (cobaan) maupun nikmat dalam hidup.Kadarnya (nikmat dan cobaan) yang diterima berbeda beda memang,ada yang ringan maupun berat. Dan tiap orang menyikapinya dengan berbeda pula. Metamorfosa pada hakikatnya adalah perubahan yakni perubahan hati, jiwa dan fikir.
Seseorang yang sadar bahwa ia sedang diuji dengan cobaan  tak lantas ia mengeluh, menngerutu dan menyalahkan. Akan tetapi ia akan sadar bahwa ia sedang ditegur, diingatkan dan di tes kadar keimannanya. Ia yang sadar bahwa ia sedang di uji akan mendekat padaNya, akan meningkat ibadahnya, akan lembut hatinya akan tersadar fikirnya bahwa ia hanya makhluk kecil bernama manusia.Itu ia lakuakan disaat ujian itu datang maupun  setelah berlalunya.
Namun banyak pula insan manusia yang yang tak sukses melewati fase metamorfosa ini. Ia yang tetap merasa tak ada yang berubah padanya saat cobaan ini datang maka ia adalah merugi. Ia tak sama sama seklai mengalami metamorfosis. Bahkan seranggapun tak satupun yang tak mengalami metamorfosa. Walupun tak dipungkiri ada yang metamorfosanya sempurna dan ada yang tidak.Mereka yang bermetamorfosa sempurna adalah mereka yang benar benar mengerti hakikat  ujian Tuhannya. Merekalah orang orang yang beruntung. Dan mereka yang metamorfosanya tak sempurna adalah tak berarti mereka merugi, hanya saja mungkin merekabelum mengerti.Dan adalah tugas kita sebagai saudara untuk membntu ia bermetamorfosa kembali bak lepidoptera.


@faiza_arvipi

Comments