Nama : Budiarno
NIM : F14130031
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam adalah agama yang selalu
erat kaitannya dengan dakwah, yaitu agama yang selalu mendorong pemeluknya
untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Kemajuan dan kemunduran umat
islam berkaitan erat dengan kegiatan dakwahyang dilakukan. Semakin gencar dan
tepat dakwah itu disampaikan, maka akan semakin baik pula hasilnya.
Dakwah artinya mengajak atau
menyeru umat untuk menuju jalan yang benar, yaitu dalam hal beramal,
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Kegiatan dakwah
merupakan kewajiban semua umat islam diseluruh dunia. Sebagaimana firman Allah
SWT :
“Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan
orang yang menyeru kepada kebajikan,menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah
dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali
Imron:104)
Kegiatan dakwah tidak hanya
dilakukan melalui ceramah saja, tapi banyak cara lain untuk melakukan dakwah,
bahkan media elektronik on-line seperti internet sekalipun bisa dijadikan untuk
media dakwah bagi umat muslim sekarang ini. Dakwah juga dapat dilakukan dimana
saja dan kepad siapa saja. Dalam makalah ini hanya akan diterangkan tentang
pengertian dakwah, dakwah yang dilakukan kepada diri sendiri, dalam keluarga,
dan lingkungan masyarakat serta metode-metode dakwah yang biasa dilakukan umat
muslim.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penulis merumuskan beberapa
rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut di antaranya adalah:
1. Apakah penegrtian
dari dakwah?
2. Bagaimana
tingkatan dakwah yang pertama kali harus dilakukan?
3. Siapakah
sasaran dalam berdakwah?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Mengetahui
pengertian dakwah,
2.
Mengetahui tingkatan dakwah yang pertama kali harus dilakukan.
2. Mengetahui
sasaran dakwah.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dakwah
Dakwah
secara harfiyah artinya ajakan atau seruan, yaitu ajakan ke jalan Tuhan (Allah
SWT). Asal kata dakwah adalah da'a-yad'u-da'wah yang artinya mengajak atau
menyeru.
Secara istilah, dakwah bermakna ajakan untuk memahami, mempercayai (mengimani), dan mengamalkan ajaran Islam, juga mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran (amar ma'ruf nahyi munkar). Sebagaimana firman Allah dalam (Q.S. An-Nahl :125) :
Secara istilah, dakwah bermakna ajakan untuk memahami, mempercayai (mengimani), dan mengamalkan ajaran Islam, juga mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran (amar ma'ruf nahyi munkar). Sebagaimana firman Allah dalam (Q.S. An-Nahl :125) :
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Menurut Aly Mahfudz dakwah adalah
memotivasi manusia untuk berbuat kebaikan dan petunjuk, menyuruh pada yang
ma’ruf dan mencegah pada yang munkar untuk memperoleh kebahagiaan dunia
akhirat. Sedangkan menurut Aly Shalih Al-Mursyid, dakwah merupakan suatu cara
untuk menegakkan kebenaran yang hakiki, kebaikan dan hidayah serta melenyapkan
kebathilan dengan berbagai pendekatan, metode, dan media.
2.2 Dakwah kepada
Diri Sendiri
Tingkatan dakwah yang pertama adalah dakwah
kepada diri sendiri. Sebelum kita berdakwah kepada orang lain, kita harus
memberikan contoh yang baik terlebih dahulu. Selain itu dakwah kepada diri
sendiri penting karena telinga kita, yang paling dekat ke mulut kita. Jadi,
segala sesuatu yang keluar dari mulut kita. Telinga kitalah yang pertama kali
mendengar. Efek dari dakwah yang kita buat pertama kali buat kita bukan untuk
orang lain. Kalau mencuci baju yang pertama kali bersih adalah tangan kita.
Baju belum tentu bersih tetapi tangan kita sudah bersih. Dakwah yang kita buat
pun begitu yang pertama kali diperbaiki Allah SWT adalah diri kita. Didalam Al
Qur’an tidak ada jaminan kalau kita buat dakwah kepada orang lain maka dia akan
dapat hidayah tetapi yang ada jaminan. Kalau kita buat dakwah amalan kita akan
diperbaki oleh Allah SWT, seperti dalam firman-Nya dalam (Q.S.Al-Ahzab:70-71) :
Artinya : “Hai orang-orang
yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang
benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagim
dosa-dosamu.”
“Perkataan yang benar” dalam ayat ini
maksudnya dakwah. Jadi barangsiapa yang buat dakwah “Niscaya” Allah SWT akan
memperbaiki amal-amalnya. Jadi, Ada penekanan kata atau jaminan dari Allah SWT
“Niscaya” ini sebuah kepastian.
Satu orang penjual sate, berpikir kalau saya
tidak jualan sate maka orang dikampung ini tidak makan sate. Perlu diingat
masih banyak penjual sate yang lainnya. Manfaat yang pertama kali diterima
tukang sate adalah untuk dirinya sendri bukan untuk orang lain. Dia akan
mendapat keuntungan dari jualan sate dan bisa menghidupi keluarganya.
2.3 Dakwah dalam
Keluarga
Setelah kita melakukan dakwah
kepada diri sendiri, tingkat selanjutnya kita harus berdakwah kepada orang
terdekat kita yaitu keluarga. Tidak mungkin kita mendahulukan fardhu kifayah
atas fardhu’ain dan tidak mungkin pula kita memperhatikan untuk memberi
petunjuk kepada orang yang jauh padahal kita sendiri khawatir orang terdekat
atau keluarga. Maka tidak boleh bagi seseorang menyia-nyiakan keluarganya baik
berupa putra, putri,suami, istri, ayah dan ibu sementara ia merasaia merasa
khawatir kepada mereka, lalu pergi mendakwahi orang lain (yang merupakan)
fardhu kifayah. Padahal menjaga keluarga dari hal-hal yang buruk dan
mengingatkannya apabila berperilaku tidak baik adalah farhu ain bagi kita. Sebagaimana
firman Allah dalam Q.S At Tahrim : 6
Artinya : “Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”
Rasulullah juga melakukan hal yang sama yaitu
berdakwah kepada keluarganya terlebih dahulu sebelum mendakwahi orang lain.
Maka sudah seharusnya kita mencontoh cara dakwah rasulullah.
2.4 Dakwah di Masyarakat
` Setelah kita berdakwah kepada diri
sendiri dan keluarga, maka kewajiban kita selanjutnya adalah berdakwah kepada
masyarakat. Berdakwah kepada masyarakat bisa dilakukan kepada teman kita.
Awalnya mungkin akan sulit tetapi apakah kita akan tinggal diam saja melihat
teman kita menyimpang atau melakukan keburukan. Tentu sebagai teman dan saudara
muslim kita tidak boleh membiarkannya begitu saja. Karena kewajiban kita adalah
untuk
saling mengingatkan kepada hal yang buruk dan menyeru kepada yang baik.
Cara yang bisa dilakukan dalam berdakwah kepada teman kita
adalah dengan cara persuasif jika orang tersebut
tidak mau, kita ajak lagi dengan cara persuasif karena dalam berdakwah itu
sebenarnya tidak ada unsur kekerasan. Lalu bagaimana jika kita terus berdakwah
dan orang tersebut tidak mau berubah ? Memang ini masalah yang selalu dihadapi
ketika berdakwah. Untuk mengatasinya adalah kita berdoa kepada Allah SWT agar
teman kita ini dibukakan pintu hatinya agar bisa berubah. Teruslah berdakwah
kepada dia tetapi ingat melakukannya dengan cara persuasi jangan ada unsur
kekerasan karena ditakutkan teman kita tidak mau lagi mendengar dakwah dari
kita.
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Simpulan yang dapat disimpulkan
oleh penulis adalah dakwah merupakan pilar penting dalam kemajuan agama islam
di dunia. Dakwah dapat dilakukan dan dimulai dari diri sendiri dan untuk diri
sendiri, lalu dilanjutkan untuk keluarga, dan masyrakat. Seorang harus
menyampaikan dakwah dengan metode yang berbeda dan lebih menarik.
3.2 Saran
Saran dari penulis untuk
pembaca setelah penbuatan makalah ini adalah agar pembaca dapat menyerukan
kepada orang lain agar berbuat kebajikan dan mencegah kepada kemunkaran yaitu
dengan dengan berdakwah yang dimulai dari diri sendiri kemudian disebarkan kepada
keluarga dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Anas A. 2005. Paradigma
Dakwah Kontemporer. Semarang (ID): Walisongo Press IAIN Walisongo
Ezzay Z. 2012. Ayat Al-Qur”anTentang Dakwah. [internet].
[diunduh 2014 Jun 5]. Tersedia pada : www.za-e.com/2012/ayat-ayat dakwah.html
Hamka. 1982. Prinsip dan Kebijaksanaan
Dakwah Islam. Jakarta (ID): Umminda
Rokhana K. 2011.Dakwah Kepada Kerabat : Yang Dekat,
Yang Tak Boleh Dilupakan. [Internet]. [diunduh pada 2014 Jun 5]. Tersedia pada:
http://rokhanatulistiwa.com/ /Dakwah Kepada
Keluarga - Dakwah, Islam, Al Qur'an.htm
Comments
Post a Comment