UJI TARIK MATERIAL KAYU, BAMBU, DAN BESI

Selasa, 22 September  2015
Dosen   : Dr. Slamet Widodo , S.TP.,M.Sc
Asisten :  1. Giska Setya P.     (F14120006)
                2. M. Munajat         (F14120027)
                3. Kabul Budiono   (F14120032)
                4. Listyani Fitria R. (F14120044)


LAPORAN 3


MATA KULIAH PRAKTIKUM TERPADU
MEKANIKA DAN BAHAN TEKNIK

PRAKTIKUM UJI TARIK MATERIAL KAYU, BAMBU, DAN BESI


KELOMPOK 2

ANGGOTA    :
1.      ABDUL ROHMAN                                       F14130005
2.      QOUAMUNAS TSANI NUARGIMAH      F14130006
3.      ROSWANGI ENDAH PINILIH                  F14130012
4.      RIZQI PRASTYO                                         F14130014
5.      ANFAL FAIZAL                                           F14130024
6.      BUDIARNO                                                  F14130030
7.      RANGGA DWIANGGARA                                    F14130077









DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015



PENDAHULUAN
I.     Latar Belakang
Material dan benda di muka bumi ini memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Baik dalam kemampuan tarik, tekan, gesek, dan kemampuan yang lainnya. Kemampuan atau kekuatan yang dimiliki benda atau material ini sangat penting untuk diketahui agar penggunaan dari material dapat tepat dan sesuai dengan kekutatan yang dimiliki dari material tersebut. Dalam menentukan kekuatan dari material-material tersebut perlu diadakannya pengujian dari masing-masing material. Pengujian yang dilakukan dapat berupa uji tarik, uji tekan, uji gesek, dan uji kekuatan yang lainnya.
Pengujian yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah uji tekan untuk beberapa material. Dalam melakukan pengujian dibutuhkan alat yang khuus. Alat yang digunakan adalah UTM (Universal Testhing Machine). Uji tarik ini, sangat penting untuk diketahui agar penggunaan material sesuai dengan kekuatan tarik material tersebut. Sehingga tidak terjadi kerusakan pada saat pembuatan sesuatu menggunakan material tersebut.

II.  Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah
a.    Melakukan uji tarik untuk bahan material berupa: kayu, bambu, dan besi.
b.    Mengetahui tingkat kekuatan tarik dari material yang diuji.

METODOLOGI
I.     Waktu
Praktikum “Pendahuluan dan Pengenalan Alat-alat” dilaksanakan pada hari Selasa, 22 September 2015

II.  Tempat
Tempat pelaksanaan praktikum berada ditiga tempat, yaitu:
a.    Laboraturium PTMBT
b.    Laboraturium Kekuatan Bahan

HASIL DAN PEMBAHASAN
I.     Hasil
Dimensi dari spesimen sebelum uji tarik adalah sebagai berikut.
1.    Kayu (jenis:  kayu kamper)
·         Panjang       : 39,8 cm
·         Tebal           : 1,54 cm; 0,372 cm
·         Lebar          : 2,04 cm
2.    Bambu
·         Panjang       : 39 cm
·         Tebal           : 0,79 cm
·         Lebar          : 0,82 cm; 2,46 cm
3.    Besi Kecil
·         Panjang       : 50,5 cm
·         Diameter     : 0,54 cm
4.    Besi Besar
·         Panjang       : 50,2 cm
·         Diameter     : 0,78 cm
Dimensi dari spesimen setelah uji tarik adalah sebagai berikut.
1.    Kayu (jenis:  kayu kamper)
·         Panjang       : 40 cm
2.    Bambu
·         Panjang       : 40,1 cm
3.    Besi Kecil
·         Panjang       : 58,7 cm
·         Diameter     : 0,35 cm
·         Patah di 45 cm
4.    Besi Besar
·         Panjang       : 57,6 cm
·         Diameter     : 0,52 cm
·         Patah di 45,1 cm

a.    Tabel Uji Tarik Material Kayu;, Bambu, Besi Kecil, dan Besi Besar
No
Waktu (detik)
P (Kgf)
Kayu
Bambu
Besi Kecil
Besi Besar
1
5
20
20
30
20
2
10
60
40
90
80
3
15
90
70
200
170
4
20
130
110
430
280
5
25
180
130
640
390
6
30
240
160
840
490
7
35
290
190
860
590
8
40
330
210
860
680
9
45
360
240
870
750
10
50
380
280
880
870
11
55
390
280
880
950
12
60
410
290
890
1070
13
65
430
320
900
1160
14
70
460
370
940
1200
15
75
470
410
1030
1360
16
80
490
460
1060
1420
17
85
510
500
1090
1470
18
90
530
530
1110
1510
19
95
530
590
1120
1530
20
100

640
1160
1540
21
105

700
1170
1560
22
110

780
1180
1610
23
115

830
1190
1650
24
120

880
1190
1680
25
125

930
1190
1750
26
130

980

1810
27
135

1070

1880
28
140

1120

1930
29
145

1170

2000
30
150

1220

2040
31
155

1300

2100
32
160

1360

2140
33
165

1440

2180
34
170

1450

2210
35
175

1520

2300
36
180

1580

2330
37
185

1610

2330


b.    Grafik Uji Tarik

Grafik 1. Grafik Uji Tarik Pada Kayu


Grafik 2. Grafik Uji Tarik Pada Bambu


Grafik 3. Grafik Uji Tarik Pada Besi Kecil

Grafik 4. Grafik Uji Tarik Pada Besi Besar

II.  Pembahasan

Uji tarik merupakan pengujian dengan teknik penarikan. Penarikan dilakukan dengan menjepit dua ujung bagian pada bagian atas dan bawah bahan. Pengujian dilakukan menggunakan alat bernama Universal Testing Machine (UTM) (Anonim, 1983). Alat ini mampu menarik atau menekan benda dengan kekuatan tertentu. Dengan kekuatan tertentu, akan di peroleh data yang diperoleh dengan pembacaaan pada pressure meter (penunjuk tekan). Adanya penarikan membuat panjang bahan akan bertambah sedangkan ukuran diameter bahan akan berkurang. Pada praktikum kali ini, pengujian tarik yang dilakukan adalah pada material kayu, bamboo, besi berdiameter kecil, dan besi berdiameter besar.
Pengujian tarik pada bahan kayu dengan jenis kayu kamper menghasilkan grafik kurva yang naik terus (arah positif). Hal ini karena gaya tarik yang di berikan bertambah terus, sebanding dengan tekanan tariknya terhadap waktu. Dengan skala perhitungan setiap 5 detik, diperoleh data yang linear ke sumbu positif dan di ujung kurva mengalami penurunan dikarenakan patah (fracture).
Begitu pula pengujian pada bahan bambu. Bahan bambu merupakan bahan yang memiliki kekuatan tarik yang besar. Kemampuan tarik bambu lebih besar dibandingkan dengan kemampuan tarik dari kayu. Hal ini disebabkan bambu memiliki struktur  serat yang kuat. Kekuatan bamboo juga dipengaruhi oleh umur bamboo, semakin tua umur panen bambu, maka semakin kuat bembu tersebut (Maduretno, T, 2001). Terlihat pula pada grafik menunjukkan kekuatan tarik dari bambu. Grafik memperlihatkan waktu yang diperlukan untuk membuat bambu patah dengan gaya tarik yang besar lebih lama dibandingkan dengan kayu.
Pengujian tarik yang dilakukan selanjutnya adalah pada besi dengan diameter berukuran kecil. Besi tentu saja memiliki gaya tarik yang lebih besar dibandingkan kayu dan bambu. Namun, besi yang berdiamater lebih besar memiliki kemampuan tarik yang lebih besar dibandingkan besi yang berdiameter lebih kecil. Hal ini terlihat pada grafik yang menunjukkan waktu yang diperlukan untuk membuat silinder besi berdiameter besar patah lebih lama daripada silinder besi yang berdiameter kecil. Berdasarkan liatur kekuatan tarik dari baja atau besi tulangan polos yang digunakan untuk tulangan geser/begel dan mempunyai yield strength minimal sebesar 240 MPa dan tidak boleh melebihi nilai 550 Mpa sedangkan nilai modulus elastisitas untuk tulangan non pratekan sebesar 200.000 MPa. (BPKM. 2000)
KESIMPULAN
Praktikum pengujian kekuatan tarik bahan merupakan pengujian terhadap kekuatan bahan uji. Bahan-bahan yang di uji meliputi kayu kamper, bambu tali, dan 2 buah besi berdiameter beda. Setiap bahan memiliki karakteristik kekuatan tarik yang berbeda-beda. Dari keempat bahan, bambu memiliki kekuatan yang cukup kuat, sekitar 10 MPa, lebih besar dari kekuatan tarik baja yang hanya 8-9 MPa. Kekuatan tarik ini dipengaruhi oleh penyusun bahan tersebut, seperti adanya serat dan kekuatan tarik/daya ikat antar partikelnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,1983. Pengujian Bahan, Bandung; PEDC.
BPKM. 2000. Modul Bahan Bangunan I. Politeknik Negeri Semarang
Maduretno,  T,  Morisco,  Saputra,  A.  2001. Pengaruh Umur Bambu Terhadap   Kuat Lentur Balok Laminasi Bilah Bambu Petung. Yogyakarta; Universitas    Gadjah Mada.
.







Comments